Categories
Artikel

Love Yourself, A Journey

Nabilah Ramadhani | Geology

9 November 2020

 

Dewasa ini kita sering dihadapkan oleh pilihan-pilihan terkutuk yang memaksa kita untuk berkompromi dan mengorbankan pilihan lain. Tak jarang kompromi tersebut menjatuhkan kita ke dalam lubang kehidupan, memaksa diri untuk terus berlari walaupun tertatih. Tak jarang pula keterjatuhan tersebut mengantarkan kita pada ketidaksukaan hingga kebencian; baik terhadap orang lain, dunia, bahkan diri kita sendiri. Sedikit pelik membayangkan ketidaksukaan kita terhadap diri kita sendiri. Tetapi, konsep mencintai diri sendiripun masih sedikit asing ditelinga awam. 

Banyak penggemar berkata bahwa kita akan benar-benar jatuh cinta dengan K-Pop group BTS diwaktu yang tepat, disaat kita sangat membutuhkan. Tidak sedikit penggemar group ini yang mulai menyukai mereka setelah mendengar lagu dengan arti yang menyentuh hati. Konsep mencintai diri sendiripun baru saya kenal berbarengan dengan album trilogi BTS yang berjudul Love Yourself. Narasi yang jarang diperkenalkan oleh pemusik abad ini, membuat para penggemar baik dari usia muda hingga usia senja mulai jatuh cinta kepada musik serta boy group Korea ini.

Love Yourself: Her adalah album awal dari trilogi album BTS dengan tema mencintai diri sendiri. Album ini mengisahkan perasaan membuncah diawal sebuah hubungan. Menggambarkan kebahagiaan dan keyakinan bahwa pertemuan tersebut telah diatur, bukan sebuah ketidaksengajaan. Keyakinan bahwa seseorang tersebut adalah oasis ditengah gurun, penyembuh lukanya, dan belahan jiwanya.

“All this is no coincidence

Just by my feeling

The whole world is different from yesterday

Just with your joy” —— Serendipity, Jimin of BTS

Yourself: Tear adalah album kedua di trilogi ini yang menggambarkan ketidakstabilan hubungan yang mereka jalani. Menyadari bahwa hubungan mereka berdasar pada kebohongan besar. Kebohongan yang memaksa si pelaku menjadi orang lain, boneka cantik, kebohongan manis yang ditunjukkan kepada belahan jiwanya. Mencoba membahagiakan belahan jiwanya tersebut dengan mengubah dirinya menjadi seseorang yang diimpikan oleh belahan jiwanya, berujung kepura-puraan. Menjalani hidupnya disaat itu semata-mata untuk kesenangan sang kekasih. Hingga si pelakupun lupa akan jati dirinya, merasa asing akan bayangan yang ia lihat dicermin. 

“Have I lost myself

Or have I gained you

I suddenly run to the lake

There’s my face in it” —— Singularity, V of BTS

Album terakhir trilogi ini yang berjudul Love Yourself: Answer adalah sebuah repackage album berisi beberapa lagu hits dari kedua album pendahulu serta 10 lagu baru. Menjadikannya sebuah cerita berkesinambungan dari awal hingga akhir. Album terakhir ini menceritakan keputusan si pelaku untuk menyudahi hubungannya.  Ia akhirnya menemukan jawaban dari kegelisahan hatinya, bahwa seharusnya ia bisa mencintai dirinya terlebih dahulu sebelum mencoba mencintai pasangannya. Ketidaksukaannya terhadap diri sendiri membuatnya berubah menjadi orang lain. Opini kekasih yang mengnuntut untuk berlaku dan bertindak sesuai keinginan kekasihnya ia jadikan sebuah kenyataan. Tetapi kehilangan diri sendiri dalam prosesnya mengakibatkan perasaan asing dan gelisah timbul.

I’m the one I shoukd love, in this world

The shining me, the pure soul of mine

I finally realized so I love me

Not so perfect but so beautiful

I’m the one I should love” —— Epiphany, Jin of BTS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *