Categories
Artikel

Peran PPI dalam Mengembangkan Potensi Pelajar di Luar Negeri

Badan Pengurus Harian PPI-UM 2025

Merantau bukanlah istilah asing di telinga pelajar Indonesia yang tengah mengemban studi mereka di luar negeri. Jauh dari keluarga dan kampung halaman, kita dituntut untuk hidup mandiri yang tentunya tidak tanpa kesulitannya. Dalam kondisi seperti itu, keberadaan organisasi seperti Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) menjadi lebih dari sekadar organisasi; PPI menjadi rumah kedua, tempat bertumbuh, dan juga ruang untuk menemukan potensi terbaik bagi pelajar.

Di tengah tantangan akademik, perbedaan budaya, dan tekanan kehidupan sehari-hari, PPI menjadi tempat untuk saling mendukung dan tumbuh bersama. Melalui berbagai program kerja (proker) dan kegiatan yang diselenggarakan oleh PPI, pelajar dapat mengasah soft skills seperti kepemimpinan, kerja sama dalam tim, public speaking, manajemen waktu, dan cara beradaptasi.

Salah satu kekuatan PPI terletak pada proker-prokernya yang beragam. Mulai dari seminar-seminar akademik, pelatihan dasar kepemimpinan, acara bonding, kegiatan sosial dan masyarakat, hingga acara budaya dan olahraga, setiap kegiatan dirancang untuk menciptakan komunitas yang penuh makna dan mendukung serta menggali potensi pelajar.

PPI menyelenggarakan berbagai program internal yang dirancang untuk mendukung pengembangan akademik, sosial, dan profesional para anggotanya secara menyeluruh. Melalui kegiatan pelatihan kepengurusan, penyusunan sistem kerja, dan penguatan solidaritas antar anggota, PPI membangun struktur internal yang kuat dan berkelanjutan. Dukungan juga diberikan dalam bentuk layanan advokasi dan pendampingan, terutama bagi mahasiswa baru dan mereka yang menghadapi kendala administratif atau akademik. Di sisi lain, pengembangan intelektual difasilitasi melalui komunitas belajar yang menyelenggarakan webinar, diskusi, serta berbagi materi perkuliahan. Program seni, budaya, dan olahraga turut menjadi wadah ekspresi diri dan penguatan identitas kolektif, sementara kegiatan kewirausahaan dan sosial menumbuhkan kemandirian ekonomi serta kepedulian terhadap masyarakat sekitar. Seluruh inisiatif ini saling melengkapi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mahasiswa secara holistik.

Selain acara-acara internal bagi pelajar Indonesia, PPI menjadi jembatan menuju jejaring global; PPI menjalankan kolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), organisasi lokal lainnya, dan juga alumni sehingga dapat membuka akses ke peluang-peluang baru untuk pelajar. Melalui PPI, pelajar memiliki kesempatan untuk membangun relasi dengan sesama diaspora, berdiskusi soal isu global, dan menciptakan kolaborasi lintas budaya sehingga pelajar terdorong untuk semakin berkembang.

Lebih dari itu, PPI menumbuhkan semangat kepemimpinan dan pengabdian. Banyak inisiatif sosial lahir dari tangan pelajar Indonesia di luar negeri, mulai dari penggalangan dana untuk korban bencana di tanah air dan bahkan negara lain, pengajaran daring bagi siswa kurang mampu, hingga kampanye kesadaran isu sosial dan lingkungan. Semangat ini menanamkan nilai bahwa dimanapun kita berada, kita selalu dapat berkontribusi bagi Indonesia.

Melalui PPI, kita belajar bahwa menjadi pelajar Indonesia di luar negeri bukan hanya soal mengejar mimpi masing-masing, tetapi juga tentang membawa semangat tanah air kemanapun kita melangkah. Di tengah perjalanan merantau, PPI mengingatkan kita bahwa kita tidak pernah benar-benar sendirian karena selalu ada keluarga dimanapun kita berada. PPI mengajarkan bahwa potensi bukan sekadar pencapaian pribadi; potensi dilihat dari bagaimana kita berbagi, membangun, dan menginspirasi satu sama lain.

Potensi adalah harapan, dan di dalam PPI, harapan itu menemukan wadah untuk tumbuh, berkembang, dan bersinar.

Categories
Artikel

Setahun Berkarya: Kolaborasi, Tantangan, dan Pencapaian PPI UM 2023/2024

Divisi BPH |

Tidak terasa sudah hampir setahun PPI Universiti Malaya periode 2023/2024 menjabat. Melihat kembali perjalanan yang telah dilalui, kami menyadari bahwa ini merupakan sebuah perjalanan dengan beragam perasaan dan pelajaran. Sebagai Badan Pengurus Harian, kami melihat bagaimana setiap divisi berkolaborasi untuk mewujudkan rentetan program kerja PPI-UM di tahun 2024. Tidak hanya kegiatan internal, PPI-UM juga turut serta mendukung kegiatan yang diadakan oleh komunitas atau organisasi pelajar di Universiti Malaya, PPI Kampus, dan PPI Malaysia. Kami juga berkontribusi dalam beberapa kegiatan lintas organisasi dan mitra untuk memperluas jaringan serta mempererat tali persaudaraan.

Beragamnya program kerja dan kegiatan di kepengurusan tahun ini tidak luput karena keadaan yang sudah kian membaik setelah pandemi covid-19. Banyak dari aktivitas PPI-UM yang bisa kembali dilaksanakan secara offline atau hybrid, sehingga opsi kegiatan pun menjadi lebih variatif. Dari segi akademik, divisi intelektual dan penelitian melaksanakan seminar serta Forum Group Discussion, baik luring maupun daring, dengan beragam topik. Selain itu, juga mengembangkan portal akademik bernama UM Notes yang sudah dibuat dari kepengurusan setahun lalu, di mana pelajar dapat mengakses dan menjadi kontributor materi kuliah Universiti Malaya. Dari divisi agama dan sosial masyarakat, PPI-UM melaksanakan sebuah program kerja bernama “Santuni TKI” di mana kami membagikan sembako untuk para TKI di Kuala Lumpur, utamanya di sekitar daerah kampus. Meskipun terdapat tantangan selama persiapan dan pelaksanaan, divisi agama dan sosial-masyarakat berhasil menyelesaikan kegiatan dengan sangat baik. Tidak hanya dua divisi tersebut, divisi kewirausahaan juga turut aktif mencari dana melalui penjualan merchandise PPI-UM serta makanan khas Indonesia. Terakhir, dari divisi media, komunikasi, dan informasi juga sangat aktif untuk mempublikasikan kegiatan dari PPI-UM, eksternal, dan rutin membuat konten-konten menarik bertemakan kehidupan pelajar di UM.

Kebersamaan menjadi suatu pondasi yang sangat penting selama menjalankan amanah kepengurusan ini. Divisi seperti Dewan Pengembangan Organisasi (DPO), Advokasi, dan Seni Budaya-Olahraga memberikan kesempatan untuk anggota PPI-UM berkumpul. Salah satu yang selalu dilaksanakan adalah Bonding Day atau Bonday, salah satu program kerja DPO. Kegiatan ini dilakukan selama dua hari di Janda Baik, dan diikuti oleh pengurus serta anggota–utamanya pelajar tahun pertama. Selain itu, Advokasi juga turut melaksanakan kegiatan kumpul bersama teman-teman tahun pertama di daerah Jabodetabek sebelum tahun ajaran baru dimulai dengan tujuan memberikan wadah untuk freshman berkumpul dan bertukar cerita. Program kerja dari divisi Seni Budaya dan Olahraga seperti Indonesian Festival, AKSARA, dan Fortis, juga menjadi momen untuk anggota berkumpul dan membangun keakraban dari hobi.

Selama kepengurusan ini, kami menyadari betapa pentingnya komunikasi dan manajemen, terutama dalam mengelola tim serta menyatukan ide-ide yang berbeda. Dengan tantangan dari segi administrasi, birokrasi, dan sumber daya manusia, setiap pengurus belajar cara beradaptasi, mendengarkan, dan menghargai satu sama lain. Perbedaan kultur organisasi dari setiap pengurus PPI-UM membuat BPH, terutama para wakil yang mengawasi masing-masing divisi memiliki pendekatan yang beragam pula. Hal ini menjadi bukti betapa pentingnya memiliki skill manajemen tim, karena tanpa kemampuan tersebut, tantangan serta masalah yang dihadapi tidak akan selesai dan program kerja tidak terlaksana. Dengan melihat banyaknya program kerja yang sudah terlaksana dengan hasil baik, ini menjadi refleksi kepengurusan PPI-UM 2024 berkembang. Terlepas dari segala perdebatan dan pertengkaran selama kepengurusan, Badan Pengurus Harian berharap kepengurusan periode ini bisa memberikan pelajaran berharga untuk pengurus dan menjadi salah satu tempat mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

PPI Universiti Malaya kepengurusan kali ini mungkin bukan perjalanan paling sempurna bagi semua orang. Walaupun begitu, besar harapan untuk pengurus dan juga anggota dapat merasakan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung akan kehadiran PPI-UM sebagai wadah berkumpul, bertukar cerita, dan bersama menyelesaikan permasalahan selama studi di Malaysia.

Categories
Artikel

Kesejahteraan Mahasiswa di Luar Negeri

 

Divisi Agama dan Sosial Masyarakat |

Melanjutkan studi diluar negeri adalah mimpi bagi setiap pelajar di Indonesia. Berkenalan dengan teman baru dari negara lain, belajar kultur budaya baru, termasuk mencoba kuliner diluar negeri adalah sebagian keinginan yang ingin dirasakan setiap orang yang belajar ke luar negeri, termasuk para mahasiswa dari Indonesia.

Mengutip dari website houtcourse, dapat kita ketahui bahwa setidaknya ada 7 langkah yang perlu dipersiapkan calon mahasiswa untuk bisa hidup sejahtera ketika kuliah keluar negeri, diantaranya sebagai berikut.

  1. Harus Memahami Alasan Perlu Kuliah di Luar Negeri

Daniel Obst, Presiden dan CEO Program Interkultural AFS, mengatakan bahwa semua pelajar yang ingin berkontribusi pada perekonomian global harus melanjutkan studi mereka di luar negeri. “Perusahaan-perusahaan mencari para lulusan yang dapat bekerja di tim-tim multinasional, menguasai berbagai bahasa, melintasi zona waktu berbeda-beda saat bekerja, dan memiliki keluwesan serta kemampuan adaptasi yang didapatkan dari tinggal di luar negeri.”

Untuk berbagai alasan, kuliah di luar negeri menjadi penting. Pengalaman hidup di luar negeri akan membuat seseorang lebih kreatif dan fleksibel, kata penulis Annie Murphy Paul. Selain itu, orang yang pernah tinggal di luar negeri akan memiliki pemikiran yang lebih kompleks, yang membuat mereka lebih mudah mengatasi berbagai masalah hidup. Selain dua alasan yang disebutkan sebelumnya, ada sepuluh alasan tambahan yang menunjukkan bahwa kuliah di luar negeri diperlukan.

  1. Perlu Mempersiapkan Hal-hal Mendasar

Jika pelajar dan orang tua-nya ingin kuliah di luar negeri, terdapat beberapa hal penting yang perlu diketahui sebagai berikut.

a) Hal Dasar Yang Diperlukan.
Pelajar harus belajar mandiri untuk bisa mengurus diri sendiri ketika berada di tempat yang asing dan menggunakan bahasa asing. Setidaknya pelajar perlu memulai belajar bahasa asing untuk berkomunikasi dengan orang-orang di tempat tersebut.

b) Waktu Persiapan.
Ketika pelajar memutuskan untuk kuliah di luar negeri, perlu mempersiapkan diri sedini mungkin karena akan butuh waktu untuk memenuhi syarat pendaftaran, melakukan pendaftaran, mengajukan visa pelajar, dan melakukan persiapan lainnya. Ini terutama berlaku untuk mereka yang ingin mendapatkan bantuan keuangan atau beasiswa.

  1. Mencari Informasi Mengenai Studi di Luar Negeri

Pelajar diharapkan mencari tahu lebih awal mengenai program kuliah, syarat kuliah di luar negeri, cara mendaftar, atau beasiswa. Dengan demikian, pelajar akan memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan semuanya secara menyeluruh. Sejak kelas 2 SMA atau Kelas XI, sangat disarankan untuk memikirkan jurusan sarjana (undergraduate / bachelor) yang ingin pelajar ambil dan mencari informasi tentangnya. Jika pelajar ingin mempersiapkan kuliah S2 atau master di luar negeri, pelajar perlu membuat rencana untuk berangkat dalam waktu dua tahun dari sebelum keberangkatan.

Apabila pelajar belum memenuhi persyaratan masuk universitas yang diinginkan diluar negeri, maka tidak serta merta mengakibatkan pelajar tidak dapat melanjutkan pendidikan di luar negeri. Sebelum masuk ke program S1 atau S2, pelajar dapat mengambil program persiapan atau foundation.

Perbandingan biaya jurusan yang pelajar cari di luar negeri adalah informasi penting lainnya yang harus pelajar ketahui. Sebagai contoh, mendapatkan gelar MBA di London Business School memerlukan biaya sekitar USD80.000, sedangkan mendapatkan gelar di National University of Singapore memerlukan biaya sekitar USD51.000.

  1. Perlu Mencari Tahu Konsep Transfer Kredit Kuliah

Ada kemungkinan bahwa saat pelajar kuliah S1 di luar negeri, pelajar tidak perlu menjalani kuliah selama 4 tahun di lembaga yang sama. Pelajar dapat mendaftar ke community college untuk mendapatkan Associate’s Degree terlebih dahulu jika pelajar memilih kuliah di Amerika Serikat. Setelah itu, kredit kuliah pelajar dapat ditransfer untuk mengambil program S1 di universitas AS yang ingin dituju oleh pelajar.

  1. Persiapkan Biaya Yang Cukup

Pelajar harus mempersiapkan biaya untuk kuliah di luar negeri, tetapi pelajar tidak perlu khawatir karena ada banyak cara untuk menghemat uang. Dibuktikan bahwa kuliah S1 di universitas-universitas terkemuka di Indonesia lebih mahal daripada di Jerman.

Untuk mengantisipasi terkait kendala biaya ini, maka pelajar yang membutuhkan bantuan biaya disarankan mencari peluang beasiswa. Pemerintah Indonesia memberikan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bagi pelajar yang hendak melanjutkan studi S2 dan S3, serta spesialis untuk dokter, ke berbagai negara di seluruh dunia. Selain itu, terdapat beasiswa lain yang patut dicoba, seperti Malaysia International Scholarship (MIS), Chevening, Fullbright, Australia Award Scholarship (AAS), Turkiye Burslari Scholarship (TBS), Monbugakusho (MEXT), dan beasiswa lainnya.

  1. Persiapkan Asuransi Kesehatan

Negara-negara yang mewajibkan mahasiswa internasional untuk memiliki asuransi kesehatan termasuk Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia.

  1. Cari Tahu Cara Mengatasi Kerinduan Pada Kampung Halaman

Untuk mengantisipasi hal ini, periksa berbagai teknologi seperti video call dan aplikasi pesan untuk tetap terhubung dengan keluarga di Indonesia. Selain itu, universitas di luar negeri biasanya menyediakan berbagai layanan untuk membantu mahasiswa internasional berbaur dengan komunitas kampus dan memberikan bantuan untuk masalah akademis dan pribadi.

 

Categories
Artikel

Kegiatan Ekstrakurikuler dan Pengembangan Diri

Azalea Rahma Septianti from Divisi Pengembangan Organisasi |

Kegiatan ekstrakurikuler memiliki peranan penting dalam pengembangan diri seseorang di luar lingkungan akademis. Kegiatan ini bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga merupakan wadah bagi individu untuk mengasah keterampilan, membangun karakter, serta menjalin hubungan sosial yang positif. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai manfaat kegiatan ekstrakurikuler dan bagaimana hal tersebut berkontribusi pada pengembangan diri.

Kegiatan ekstrakurikuler memberikan kesempatan kepada individu untuk mengembangkan keterampilan yang mungkin tidak diperoleh di dalam kelas. Misalnya, seseorang yang bergabung dalam klub debat akan belajar berbicara di depan umum dan berpikir kritis, sementara mereka yang ikut dalam tim olahraga akan belajar tentang kerja sama tim dan disiplin. Menurut Astin (1999), keterlibatan seseorang dalam kegiatan ekstrakurikuler berhubungan positif dengan pengembangan keterampilan sosial dan kepemimpinan.

Kegiatan ekstrakurikuler juga berkontribusi dalam pembentukan karakter siswa. Melalui berbagai aktivitas, seorang individu diajarkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kedisiplinan, dan rasa hormat. Sebagai contoh, anggota pramuka dilatih untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan. Menurut McNeal (1999), keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat mengurangi perilaku menyimpang dan meningkatkan rasa percaya diri.

Bergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler juga dapat membantu dalam membangun jaringan sosial. Interaksi dengan teman sebaya dan mentor dari berbagai latar belakang dapat memperluas wawasan dan perspektif seseorang. Penelitian oleh Bowers dan Moyer (2017) menunjukkan bahwa keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan kualitas hubungan sosial dan dukungan emosional antar individu.

Kegiatan ekstrakurikuler memberikan ruang bagi seseorang untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Menurut Wang et al. (2024), dengan mencoba berbagai aktivitas, seseorang dapat menemukan apa yang mereka sukai dan apa yang menjadi kekuatan mereka. Hal ini sangat penting dalam membantu mereka merencanakan masa depan dan memilih jalur karier yang sesuai.

Terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental dan fisik seorang individu. Aktivitas fisik, seperti olahraga, dapat mengurangi stres dan meningkatkan
suasana hati. Menurut sebuah studi oleh Eime et al. (2013) partisipasi dalam olahraga dan kegiatan fisik dapat meningkatkan kesehatan mental dan memberikan rasa pencapaian serta kepuasan batin.

Kegiatan ekstrakurikuler memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan diri. Dengan mengembangkan keterampilan, membangun karakter, meningkatkan jaringan sosial, menemukan passion, serta menjaga kesehatan mental dan fisik, kegiatan ekstrakulikuler menjadi bagian integral dari pendidikan yang holistik. Oleh karena itu, penting bagi sebuah lembaga, baik sekolah, universitas, institusi, maupun perusahaan professional untuk mendorong siswa maupun pekerjanya terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler demi masa depan yang lebih baik.

 

 

 

 

Referensi
Astin, A. W. (1999). Student Involvement: A Developmental Theory for Higher Education. Journal of College Student Development, 40(5), 518-529.

Bowers, A. A., & Moyer, A. (2017). The Relationship Between Extracurricular Activities and Social Skills Among Adolescents. Journal of Educational Psychology, 109(2), 226-237.

Eime, R. M., Young, J. A., Harvey, J. T., & Charity, M. J. (2013). A Systematic Review of the Psychological and Physical Benefits of Participation in Sport for People with Disabilities. Disability and Rehabilitation, 35(2), 797-805.

McNeal, R. B. (1999). Extracurricular Activities and High School Dropouts. Sociology of Education, 72(1), 63-81.

Wang, W., Li, W., & Yao, J. (2024). The Relationship between Participation in Extracurricular Arts and Sports Activities and Adolescents’ Social and Emotional Skills: An Empirical Analysis Based on the OECD Social and Emotional Skills Survey. Behavioral Sciences, 14, 541.

Categories
Artikel

Berbisnis Untuk Mahasiswa di Luar Negeri

Divisi Kewirausahaan |

Berbisnis bagi mahasiswa di luar negeri bisa menjadi peluang yang sangat baik untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan sekaligus menghasilkan penghasilan tambahan. Ada banyak sekali pilihan yang tersedia untuk dijadikan sebagai bisnis sampingan bagi para mahasiswa di luar negeri, dari yang paling sederhana dan low-maintanance sampai ke yang rumit dengan penghasilan yang cukup banyak.

Salah satu cara yang paling mudah dan sederhana adalah membangun platform atau komunitas online yang membahas topik tertentu (seperti kehidupan mahasiswa internasional, tips kuliah di luar negeri, dll.) bisa menghasilkan penghasilan melalui iklan atau sponsorship jika komunitas tersebut berkembang besar. Banyak sekali mahasiswa yang sudah terbukti mendapatkan penghasilan cukup banyak dengan membuat vlog singkat dan di upload ke media sosial seperti Tiktok, Instagram, dan Youtube.

Dengan memahami potensi dari platform online, ada juga jenis-jenis bisnis lain yang cocok untuk mahasiswa di luar negeri. Salah satunya adalah e-commerce, di mana mahasiswa dapat menjual produk-produk unik dari negara asal mereka. Produk seperti kerajinan tangan, makanan ringan, atau pakaian tradisional sering kali memiliki daya tarik tersendiri bagi orang-orang di negara tujuan, baik itu sesama mahasiswa internasional atau penduduk lokal yang tertarik dengan budaya asing.

Selain e-commerce, mahasiswa juga bisa mencoba bisnis freelancing. Dengan menawarkan jasa seperti desain grafis, penulisan, atau les privat, mahasiswa dapat memanfaatkan keterampilan yang mereka miliki untuk mendapatkan penghasilan. Bisnis freelancing ini fleksibel, sehingga memungkinkan mahasiswa untuk mengatur waktu mereka dengan baik antara studi dan pekerjaan.

Perbedaan mata uang dapat menjadi salah satu peluang bisnis bagi mahasiswa yang berkuliah di luar negri. Dengan melakukan bisnis seperti yang disebutkan sebelumnya, kita memiliki peluang untuk menghasilkan profit dengan kurs yang berbeda. Dengan menghasilkan kurs yang memiliki nilai lebih kuat tentu akan menjadi benefit bagi kita.

 

Selain itu bisnis tukar mata uang juga merupakan sesuatu yang menguntungkan, karena harga jual dan beli suatu kurs itu berbeda dan selisihnya dapat dijadikan keuntungan yang lumayan. Karena banyaknya WNI yang bekerja di malaysia yang mungkin membutuhkan rupiah untuk mengirim uang ke keluarganya yang di indonesia, begitu juga mahasiswa indonesia yang belajar di malaysia, mereka membutuhkan ringgit untuk membayar uang semesteran dan biaya hidup lainnya. Bisnis ini merupakan peluang yang bagus, namun memerlukan pengetahuan yang lebih lanjut.

Dengan memilih ide bisnis yang tepat, kamu bisa memanfaatkan waktu kuliah di luar negeri dengan baik, menambah penghasilan, sekaligus belajar banyak keterampilan baru yang berguna di masa depan.

Categories
Artikel

Strategi Komunikasi Digital Divisi Media, Komunikasi dan Informasi

Divisi Medkom |

Di tengah era digital yang terus berkembang, strategi komunikasi yang efektif menjadi kunci keberhasilan bagi setiap organisasi. Sebagai anggota Divisi Media, Komunikasi, dan Informasi, kami senantiasa mengeksplorasi dan menerapkan berbagai strategi komunikasi yang tepat agar tugas kami dapat dijalankan dengan optimal. Divisi ini memegang peran dalam mengelola serta menyebarkan informasi, sekaligus membangun citra organisasi kami di kalangan mahasiswa.

Divisi Media, Komunikasi, dan Informasi memiliki tanggung jawab utama untuk memastikan bahwa informasi yang relevan dapat diakses oleh semua anggota organisasi. Hal ini mencakup pengelolaan media sosial, pembuatan konten informasi, serta menjaga komunikasi yang efektif. Salah satu tujuan utama divisi ini adalah memfasilitasi komunikasi antara anggota pengurus, anggota PPI-UM, dan komunitas yang lebih luas guna mencapai tujuan organisasi.

Tantangan yang sering dihadapi adalah perbedaan budaya dan preferensi media di antara mahasiswa dari berbagai negara.  Di tengah keragaman kebangsaan di UM, kami perlu mengakomodasi berbagai pandangan dan pengetahuan dari seluruh mahasiswa agar konten yang kami buat dapat menjangkau mereka dengan baik. Sebagai mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri, kami juga memiliki tanggung jawab sekaligus kesempatan untuk memperkenalkan budaya dan tradisi Indonesia kepada dunia dengan memanfaatkan platform yang kami miliki. Hal ini juga membuka peluang bagi divisi kami untuk berinovasi dan menciptakan strategi yang lebih inklusif. Dengan memanfaatkan berbagai platform digital, divisi kami dapat menjangkau audiens yang lebih luas, baik di kalangan mahasiswa Indonesia, Malaysia, maupun internasional. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam penyebaran informasi yang lebih efektif dan menarik, tetapi juga dalam membangun hubungan yang positif antara organisasi dan komunitas mahasiswa, baik di dalam negeri maupun internasional.

Strategi komunikasi yang kami terapkan untuk menjalankan tugas kami adalah dengan menggunakan berbagai platform media digital serta melakukan kolaborasi dan inovasi. Divisi kami menggunakan beberapa platform media, seperti Instagram dan YouTube, karena popularitasnya di kalangan mahasiswa. Berbagai platform digunakan untuk tujuan yang berbeda, membahas topik yang berbeda, dan yang paling penting adalah tetap memenuhi kebutuhan semua audiens. Kami ingin menyampaikan pesan dan informasi secara efektif, sehingga memilih platform yang tepat juga menjadi langkah penting bagi kami. Kolaborasi dengan divisi-divisi lain juga menjadi salah satu strategi penting untuk memperluas jangkauan komunikasi. Kerja sama ini memungkinkan pertukaran ide dan sumber daya, yang pada akhirnya dapat memperkuat pesan yang disampaikan. Inovasi juga menjadi fokus utama dalam strategi komunikasi divisi. Memanfaatkan multimedia serta mengikuti perkembangan trends menjadi alat utama untuk menyajikan konten yang lebih menarik dan memikat audiens. Dengan memanfaatkan berbagai inovasi, kami ingin menjaga keterlibatan audiens agar tetap tinggi.

Categories
Artikel

Peran Divisi Advokasi dan Pendampingan dalam Mendukung Kesejahteraan Mahasiswa Indonesia di Malaysia

Divisi Advokasi dan Pendampingan |

Sebagai divisi yang bertanggungjawab untuk menjamin kesejahteraan mahasiswa Indonesia di Malaysia, Divisi Advokasi dan Pendampingan memiliki posisi krusial sebagai pelindung dan pendamping yang siap memberikan bantuan, mulai dari penyesuaian budaya, moderasi konflik, hingga pendampingan masalah yang berkaitan dengan hukum.

 

Dengan memberikan informasi akurat dan edukasi tentang hak-hak mahasiswa melalui kanal daring, program orientasi, dan kegiatan sosial, divisi ini berusaha membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan informasi agar mereka lebih dapat beradaptasi dengan lingkungan baru mereka. Kami juga memastikan agar setiap mahasiswa Indonesia memahami posisi mereka sebagai pelajar internasional dan menghormati budaya serta adat lokal yang berlaku di tempat tujuan.

 

Selain itu, Divisi Advokasi dan Pendampingan juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan tinggi dan lembaga pemerintah, untuk memastikan hak-hak mahasiswa Indonesia terjaga dengan baik. Kerjasama ini memungkinkan divisi untuk memberikan bantuan yang lebih menyeluruh dan efektif. Jika diperlukan, mereka siap menjembatani komunikasi antara siswa dan pihak-pihak tersebut.

 

Last but not least, Divisi ini bekerja sebagai pilar utama dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi mahasiswa Indonesia di Malaysia. Hal ini memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada tujuan utama: meraih prestasi akademik dan mengembangkan diri di negeri jiran. Dengan pendekatan yang holistik, kami berusaha untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi seluruh mahasiswa Indonesia di Malaysia.

Categories
Artikel

Dinamika Multikulturalisme di Kampus

Divisi Seni Budaya Dan Olahraga |

“Multiculturalism requires a commitment to intercultural dialogue, mutual respect, and the willingness to accommodate cultural differences. Societies should not only tolerate but also value and engage with cultural diversity to enrich the common public culture.” Bhikhu Parekh, Rethinking Multiculturalism: Cultural Diversity and Political Theory (2000)

Dinamika multikulturalisme di kampus menghadirkan berbagai interaksi, baik positif maupun negatif, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti latar belakang budaya, etnis, agama, dan sosial. Oleh karena itu, upaya berkelanjutan dan terstruktur dari pihak kampus dan mahasiswa diperlukan untuk memaksimalkan potensi positif dinamika multikulturalisme dan meminimalkan dampak negatifnya, demi terwujudnya lingkungan kampus yang inklusif, toleran, dan menghargai perbedaan.

  • Aspek Positif:
    • Saling Menghormati dan Menghargai Perbedaan:
      Keberagaman di kampus mendorong mahasiswa untuk saling memahami dan menghargai perbedaan budaya, etnis, agama, dan sosial. Hal ini dapat memicu toleransi dan inklusivitas di lingkungan kampus.
    • Pertukaran Budaya dan Pengetahuan:
      Interaksi antar budaya memungkinkan mahasiswa untuk mempelajari budaya dan tradisi baru, memperluas wawasan, dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang dunia.
    • Pengembangan Kemampuan Interkultural:
      Dinamika multikulturalisme di kampus melatih mahasiswa untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan menyelesaikan masalah secara efektif dalam konteks yang beragam. Kemampuan interkultural ini sangat penting dalam dunia yang semakin global.
    • Kreativitas dan Inovasi:
      Perpaduan ide dan perspektif yang berbeda dari berbagai latar belakang dapat mendorong kreativitas dan inovasi dalam berbagai bidang, seperti seni, sains, dan teknologi.
    • Tantangan:
    • Stereotip dan Prejudisi:
      Kurangnya pemahaman dan interaksi antar budaya dapat memicu stereotip dan prasangka negatif terhadap kelompok tertentu, leading to discrimination and social conflicts.
    • Etnisentrisme:
      Kecenderungan untuk mementingkan budaya dan tradisi sendiri dan meremehkan budaya lain dapat menghambat integrasi dan kerjasama antar mahasiswa.
    • Komunikasi yang Tidak Efektif:
      Perbedaan bahasa, budaya, dan nilai-nilai dapat menjadi hambatan dalam komunikasi antar mahasiswa, leading to misunderstandings and conflicts.
    • Marginalisasi Kelompok Minoritas:
      Kelompok minoritas di kampus, seperti mahasiswa dengan disabilitas atau mahasiswa dari latar belakang ekonomi kurang mampu, mungkin merasa terpinggirkan dan tidak dihargai.

Dinamika multikulturalisme di kampus merupakan fenomena yang kompleks dengan berbagai dimensi. Upaya untuk meningkatkan dinamika multikulturalisme positif di kampus perlu dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan seluruh pihak, baik dari pihak kampus maupun mahasiswa. Dengan menciptakan lingkungan kampus yang inklusif, toleran, dan menghargai perbedaan, dinamika multikulturalisme dapat menjadi aset berharga bagi kemajuan pendidikan dan pembangunan bangsa

  • Langkah-langkah :
  1. Orientasi Budaya: Menyelenggarakan program orientasi khusus bagi mahasiswa baru untuk mengenalkan keberagaman budaya yang ada di kampus dan mendorong interaksi positif sejak awal.
  2. Kelompok Diskusi Antarbudaya: Membangun kelompok diskusi atau komunitas antarbudaya di mana siswa dari berbagai latar belakang dapat bertukar pikiran dan pengalaman.
  3. Pelatihan Interkultural: Memberikan pelatihan kepada guru, karyawan, dan siswa untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan interkultural.
  4. Festival Budaya: Mengadakan acara rutin yang menampilkan seni, makanan, musik, dan tradisi dari berbagai budaya untuk meningkatkan pengalaman kampus.
  5. Kebijakan Inklusif: Menciptakan kebijakan kampus yang mendukung keberagaman dan inklusi serta memberikan perwakilan yang adil untuk pengambilan keputusan.

 

Referensi

Categories
Artikel

Kegiatan Riset dan Inovasi Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri

Divisi Keintelektualan dan Penelitian |

Mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di luar negeri seringkali terlibat dalam berbagai kegiatan riset dan inovasi yang berdampak signifikan, baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan maupun kemajuan Indonesia. Dengan dukungan berbagai program dan kompetisi, mereka berhasil menciptakan karya-karya yang menginspirasi dan berkontribusi kepada solusi global.

Salah satu contoh penting adalah Kompetisi Indonesia Research and Innovation Fair (IRIFair) 2024 yang diadakan oleh ITS. Kompetisi ini mendorong mahasiswa Indonesia di luar negeri untuk menampilkan hasil riset dan inovasi mereka, memperlihatkan bahwa investasi dalam riset dan inovasi adalah kunci untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mewujudkan Indonesia yang cerdas.

Mahasiswa Indonesia yang belajar di Amerika Serikat seringkali terlibat dalam proyek-proyek riset di kampus top dunia. Misalnya, dalam blog Kemdikbud, beberapa mahasiswa membagikan pengalaman mereka dalam kuliah dan riset di universitas-universitas ternama seperti MIT dan Stanford. Mereka mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan para ahli di bidang mereka dan menggunakan fasilitas riset yang canggih, yang tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam berbagai bidang ilmu.

Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) juga menjadi salah satu jalur bagi mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pengalaman riset di luar negeri. Seorang mahasiswa bernama Gia, misalnya, menceritakan pengalamannya menjadi asisten riset di sebuah universitas di Amerika Serikat. Gia tidak hanya belajar teknik riset terbaru tetapi juga mengembangkan jaringan internasional yang kuat, membuka peluang kolaborasi di masa depan.

Universiti Malaya di Malaysia juga menjadi salah satu destinasi favorit bagi mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi sambil terlibat dalam riset inovatif. Layanan riset yang ditawarkan oleh Universiti Malaya, seperti program-program penelitian kolaboratif dan akses ke fasilitas-fasilitas riset yang lengkap, memberikan dukungan penuh bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide inovatif mereka . Keterlibatan mahasiswa Indonesia dalam proyek riset di Universiti Malaya tidak hanya meningkatkan kualitas akademik mereka tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Salah satu mahasiswa S2 Indonesia di UM, Azalea Rahma Septianti, yang melakukan riset di bidang Kimia Koloid, memilih Malaysia karena fasilitas riset yang mendukung dan dekat dengan Indonesia. Topik risetnya tentang pembuatan sistem mikroemulgel untuk terapi burn out relevan dengan isu kesehatan mental terkini. Mahasiswa ini merancang metodologi penelitian dengan teliti dan mengatasi tantangan dalam mendapatkan artikel yang relevan melalui komunikasi aktif dengan supervisor. Fasilitas riset UM, seperti laboratorium dan instrumen analisis, sangat mendukung riset ini, ditambah dengan pendanaan riset yang diperoleh dari IIRG research under IPPP UM.

Riset ini juga melibatkan kolaborasi interdisipliner dengan peneliti dari fakultas lain di UM, menunjukkan pentingnya jaringan akademis dan profesional. Hasil riset diharapkan dapat berkontribusi dalam segi individual well-being dan ekonomi, menawarkan solusi terapi stres yang lebih terjangkau.

Dalam konteks global, mahasiswa Indonesia yang terlibat dalam kegiatan riset dan inovasi di luar negeri memainkan peran penting dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengalaman mereka di luar negeri memungkinkan mereka untuk membawa kembali pengetahuan dan keterampilan baru ke Indonesia, yang pada akhirnya akan mempercepat perkembangan riset dan inovasi di dalam negeri. Dengan demikian, investasi dalam pendidikan dan riset mahasiswa Indonesia di luar negeri adalah langkah strategis untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan memajukan Indonesia di kancah global.

Daftar Pustaka

CNBC Indonesia. (2024, Februari 22). Investasi Riset & Inovasi: Kunci SDM Berkualitas Demi Indonesia Cerdas. 

Institut Teknologi Sepuluh Nopember. (2024, Maret 5). Kompetisi Indonesia Research and Innovation Fair (IRIFair) 2024. 

University of Malaya. (n.d.). Research Services. 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2022, April). Mahasiswa Indonesia di Amerika Bagikan Pengalaman Kuliah dan Riset di Kampus Top Dunia. 

Detik. (2024, Mei). Cerita Gia, Mahasiswa IISMA yang Jajal Jadi Asisten Riset Kampus AS. 

Categories
Artikel

Peran PPI dalam Menghubungkan dan Memberdayakan Pelajar Indonesia di Luar Negeri

Divisi BPH |

“Takut deh sendiri di negara orang,”
“Sampai di sana harus apa dan ke mana ya?”
“Kira-kira akan ketemu orang Indonesia juga tidak ya?”


Mungkin beberapa pertanyaan di atas kerap menghampiri calon pelajar Indonesia yang hendak melanjutkan studi di luar negeri, terutama mereka yang baru akan memulai studi sarjananya. Apalagi jika tidak punya kerabat yang sudah lebih dulu tinggal di sana, kekhawatiran tersebut pasti melanda. Walaupun begitu, jangan berlarut dalam kebingungan itu karena ada PPI yang siap membantu!

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) merupakan wadah organisasi yang menghimpun pelajar Indonesia di luar negeri. PPI berperan besar dalam menggalang solidaritas dan persatuan di antara pelajar Indonesia dengan berbagai latar belakang etnis, budaya, dan agama yang beragam. Dari mulai skala dunia, negara, wilayah, hingga kampus, PPI menjadi kunci penyatu diaspora Indonesia di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di Malaysia. PPI Malaysia menjadi salah satu PPI negara yang aktif dan berhasil menghimpun PPI kampus di negara jiran.

Sebagai kampus besar di Malaysia dan menjadi target banyak pelajar Indonesia, Universiti Malaya juga memiliki PPI yang dikenal dengan singkatan PPI-UM atau PPI Universiti Malaya. Sebagai organisasi penghimpun, PPI-UM menjalankan fungsi pendampingan dan penyaluran aspirasi mahasiswa Indonesia. PPI-UM tidak hanya membantu dari segi pemberian informasi, tapi juga membantu komunikasi kepada pihak universitas atau organisasi mahasiswa internasional kampus. PPI-UM juga terbuka akan aspirasi untuk terus meningkatkan mutu dari organisasi. Dari mulai visa, tempat tinggal, sampai modul kuliah, PPI-UM senantiasa berusaha untuk membantu secara optimal.

Selain itu, PPI-UM juga menjadi wadah peningkatan ilmu dan pengembangan keterampilan. Organisasi ini menjadi tempat ideal untuk mengasah potensi kepemimpinan dengan terlibat dalam kegiatan-kegiatan PPI-UM yang beragam dari bidang akademik hingga non-akademik. Terlibat sebagai pengurus PPI dapat memberikan pengalaman kepimpinan, kerja sama tim dan komunikasi, serta pengelolaan program kerja. Namun, tidak hanya pengurus saja, PPI-UM juga memastikan bahwa anggota mendapatkan manfaat yang sama melalui pelaksanaan program-program kerja informatif untuk menambah wawasan, salah satunya melalui seminar pengembangan diri baik di bidang akademis maupun profesional.

Tidak berhenti di situ, PPI-UM memiliki peranan penting sebagai organisasi yang menyediakan tempat berkenalan serta bercerita lintas usia dan fakultas. Diisi oleh beragam mahasiswa sarjana dan pascasarjana membuat dialog di dalam PPI-UM sangatlah unik. PPI-UM berusaha untuk terus menyediakan tempat berkumpul dan berbincang sehingga teman-teman pelajar tidak merasakan sendiri selama menjalankan studi di UM. Hal ini dilakukan melalui berbagai cara, baik melalui program kerja maupun ajakan informal melalui platform sosial media. Melalui kegiatan ini pula, anggota PPI-UM bisa membangun koneksi yang bermanfaat untuk masa depan.

Maka dari itu, PPI memiliki peran signifikan untuk pengalaman belajar mahasiswa Indonesia di luar negeri. Jangan takut merasa sendiri dan tidak dapat bertemu dengan orang Indonesia selama di belajar di luar negeri karena teman-teman bisa langsung menghubungi PPI untuk mendapatkan info terkait. Di samping fungsinya untuk menghimpun dan memberikan pendampingan, PPI juga berperan dalam pembentukan karakter pelajar, serta berkontribusi positif dalam penguatan fondasi kebersamaan pelajar Indonesia di luar negeri. Melalui PPI, diharapkan diaspora Indonesia dapat bersatu sebagai representasi nasional di skala global yang inovatif dan kreatif.