Annisa Larasati | Early Childhood Education
COVID-19 is killing me and I
I must confess I hate quarantine, quarantine
I miss my friends, I’m losing my mind,
Give me a sign, when can I go back outside.
Lagu di atas diciptakan oleh seorang penyanyi berumur 18 tahun yang menyuarakan perasaan jenuh nya dikala dirinya harus menaati peraturan pemerintah untuk tinggal di rumah. Chyntia Samuel langsung mendapatkan perhatian publik dikarenakan suaranya yang merdu dan juga lirik yang ditulisnya sangat bisa dirasakan oleh semua orang kala ini. Di saat seperti ini kita semua tidak bisa berbuat apa-apa kecuali duduk diam di rumah dan menjaga satu sama lain. Mungkin banyak dari kita yang merasakan jenuh dan tertekan karena berkurangnya jatah sosialisasi dari yang biasanya kita dapatkan. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga merasakan dampak ini, mungkin untuk anak usia 7 sampai 18 tahun lumayan mudah untuk mereka memahami perintah bahwa sekarang rumah lah tempat paling aman, tetapi untuk anak umur 2- 6 tahun susah bagi mereka untuk memahami kondisi yang sedang melanda dunia.
Bermain adalah pekerjaan utama anak-anak, bukan hanya dengan tujuan mendapat kesenangan namun juga belajar. Dengan bermain mereka belajar berkomunikasi, mengontrol emosi, melatih keterampilan motorik halus dan kasar, dan masih banyak lagi. Namun untuk keselamatan mereka juga, sebagai orang dewasa yang lebih mengerti keadaan kita harus mengakali cara agar anak bisa tetap bermain dan mengeksplorasi dunia dengan cara yang aman. Di era dimana semua bisa di akses menggunakan teknologi, beberapa situs web menyediakan berbagai bahan untuk anak yang bisa mereka gunakan sebagai media belajar sambil bermain.
Neal.Fun
Situs yang didirikan oleh Neal Agarwal ini menyediakan berbagai topik yang menarik untuk anak pelajari, salah satunya adalah topik mengenai laut dalam. Selain mempelajari seberapa dalam dasar laut, website ini juga memaparkan apa saja makhluk hidup yang ada di kedalaman laut tersebut. Bukan hanya untuk anak-anak, banyak orang dewasa yang juga tertarik untuk mengunjungi situs web tersebut.
Street View
Tentu banyak dari kita yang akrab dengan situs web ini, entah untuk petunjuk arah jalan atau hanya sekedar melihat kawasan persekitaran. Namun, situs yang disediakan oleh Google ini juga bisa dijadikan sebagai media pembelajaran untuk anak-anak. Street view dapat menunjukan sebuah pemandangan luas yang bisa kita saksikan dengan jelas dari berbagai sisi , orang tua atau wali bisa mendampingi dan menjelaskan elemen-elemen apa saja yang ada di suatu bangunan. Selain itu kita juga bisa memaparkan tempat-tempat yang sebelumnya belum pernah kita kunjungi sambil menceritakan sejarah yang dimiliki setiap lokasi.
Museum Virtual
Ya,betul! Museum bisa dijelajahi secara virtual. Banyak museum yang menyediakan wisata mengelilingi pemerannya secara virtual. Selain dapat melihat barang-barang bersejarah, kita juga disajikan dengan narasi yang dapat kita dengar dan membaca informasi yang disediakan oleh situs web museum tersebut. Tidak hanya kita dapat mengeksplorasi museum yang ada di Indonesia seperti Museum Nasional Indonesia. Kita juga dapat menjelajahi museum-museum yang ada di dunia barat seperti Museum Van Gogh yang ada di Amsterdam, Louvre Museum di Paris, Boston Children’s Museum di Boston, dan masih banyak lagi.
Masih banyak situs web yang bisa kita jelajahi untuk mendidik anak-anak, di saat seperti ini kita sangat bergantung pada teknologi, entah untuk bekerja, berkomunikasi, belajar, memenuhi kebutuhan sehari- hari dan banyak lagi. Sebagai orang dewasa yang lebih dulu lahir dan lebih lama tinggal di bumi, tugas kita adalah membimbing mereka yang baru wujud di dunia, karena mereka lah yang nantinya akan melanjutkan menjaga satu-satunya bumi kita.